Senin, 22 Oktober 2012

Latar Belakang Masalah


Latar Belakang Masalah

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota. Puskesmas merupakan salah satu pelayanan kesehatan masyarakat yang  mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar. Saat ini distribusi Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar telah lebih merata.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatn yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum, Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan terbaik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan.

Untuk menjamin kualitas pelayanan, Puskesmas wajib melaksanakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Melalui SP2TP, Puskesmas diwajibkan mengumpulkan data transaksi pelayanan baik pelayanan UKP maupun UKM secara rutin. Melalui berbagai program yang terselenggara, mereka diwajibkan membuat laporan bulanan ke dinas kesehatan melalui format LB1 (laporan bulanan 1) yang berisi morbiditas penyakit, LB2 yang berisi laporan pencatatan dan penggunaan obat, LB3 dan LB4 yang lebih banyak memuat tentang program puskesmas. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang menyeluruh, terpadu dan merata yang dapat diterima dan terjangkau oleh seluruh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat.
                                                                                           

Tema



TEMA : KUALITAS DAN KUANTITAS PELAYANAN PUSKESMAS

Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang bertugas untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Di dalam memberikan pelayanan, puskesmas harus mengutamakan kualitas serta kuantitasnya jangan sampai oraganisasi yang dibentuk oleh pemerintah ini tidak bisa memberikan pelayana terbaik untuk masyarakat. Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya masyarakat yang percaya terhadap kinerja  puskesmas. Bila hal ini terjadi, maka puskesmas akan kalah bersaing dengan klinik bahkan rumah sakit. Oleh sebab itu puskesmas harus berupaya menitikberatkan pelayanannya untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu  serta kualitas dan kuantitas pelayanan kepada masyarakat.


Analisis Jurnal 3


Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Puskesmas Penumping Kota Surakarta ; Agus Hufron dan Supratman ; 2003.

Tema : Kualitas dan Kuantitas Pelayanan di Puskesmas
 
Latar Belakang Masalah
Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar. Saat ini distribusi Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar telah lebih merata. Setiap Puskesmas melayani 30000 – 50000penduduk atau sekurang – kurangnya satu kecamatan mempunyai satu puskesmas. Untuk memperluas jangkauan kesehatan, setiap puskesmas dibantu oleh 3 – 4 Puskesmas Pembantu dan satu Puskesmas Keliling (Depkes RI, 2003).

Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :  Bagaimana hubungan kualitas pelayanan (sarana, prasarana, tenaga kesehatan, pelayanan yang tersedia, manajerial) dan kepuasan pasien (kehandalan, daya tanggap, keyakinan, perhatian, penampilan) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Puskesmas Penumping Kota Surakarta.

Tujuan
Visi pembangunan kesehatan tahun 2010 adalah mewujudkan masyarakat, bangsa, dan Negara yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjngkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara dil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia. Misi pembangunan kesehatan yaitu melaksanakan upaya promotif, perventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya tersebut dilaksanakan disemua tempat pelayanan kesehatan dan Puskesmas sampai rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta (Depkes RI, 2001).

 

 6. Metodelogi Penelitian
 Kesimpulan   
          Berdasarkan hasil penagamatan analisis maka dapat disimpulkan :
1.      Dari 111 pasien 37,8 % menyatakan bahwa mutu pelayanan masih rendah dan 39,6 % menyatakan bahwa kepuasan pasien masih rendah.

Sumber  : www.google.com
Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979 – 2697. Vol 1. No. 3.  September    2008 ;119 – 124.
Agus Hufron dan Suoratman (Dosen Keperawatan FIK UMS)