TUGAS
REMEDIAL METODE RISET
NAMA : RIA
INDRIATI
NPM :
15210848
KELAS : 3EA13
MATA
KULIAH : METODE RISET
DOSEN : DR.
PRIHANTORO,SE.,MM
Tema
: Loyalitas konsumen
Judul
: Analisis kepuasan dan
loyalitas konsumen pelanggan pada rumah makan sederhana Mbak Sum
Pengarang
: Ria rezkiana
Tahun
: 2009
.
Latar belakang:
Dalam
era globalisasi persaingan bisnis sangat tajam, baik di pasaran domestik maupun
internasional. Banyaknya persaingan bisnis yang sama menjadi perhatian khusus
bagi sang pemilik usaha, salah satu contohnya adalah warung makan sederhana
mbak Sum. Karena sang pemilik ingin agar usaha warung sederhananya bertahan
lama sehingga pemilik berusaha mencari solusi untuk mewujudkan impianya.
Hal
utama yang biasa diperhatikan dan diprioritaskan adalah dengan membuat strategi
pemasaran yang disesuaikan dengan bauran pemasaran (Marketing Mix). Jika
pelanggan terpuaskan maka mereka akan berpikir untuk kembali ke rumah makan
tersebut di lain kesempatan mungkin dengan kerabat atau koleganya (pembelian
ulang / loyalitas). Oleh karena itu sebagai usaha yang bergerak pada usaha
rumah makan, maka perusahaan harus memberikan pelayanan yang optimal untuk
meningkatkan keloyalitasan konsumen terhadap rumah makan sederhana Mbak Sum
.
Tujuan:
Tujuan
penulis membuat penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
keloyalitasan konsumen terhadap kinerja rumah makan sederhana Mbak Sum, Apakah
telah memenuhi kepuasan pelanggan yang berkunjung atau justru sebaliknya.
.
Kesimpulan:
Dari
hasil penelitian yang telah dibuat dan diuji, ternyata pelaksanaan rumah makan
Mbak Sum belum memenuhi kriteria memuaskan karena kurang dari 100%, namun ada
beberapa kriteria yang menurut palanggan telah memuaskan yaitu:
·
Jam
buka pkl 06.00 sampai dengan 21.00 (bersifat empati)
·
Layanan
delivery pada menu catering (bersifat empati)
·
Harga
yang saat ini ditawarkan (bersifat empati)
·
Panyajian
makanan yang sesuai dengan pesanan (bersifat daya tanggap)
.
Saran:
·
Coba
untuk lebih memperhatikan rasa pada makanan yang disajikan
·
Coba
untuk Lebih bersikap ramah dan sopan dalam pelayanan agar konsumen datang lagi
d lain hari
TEMA
: LOYALITAS KONSUMEN
JUDUL
: ANALISIS KEPUASAN DAN
LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN DI KANTIN BUNGA
PENGARANG : Anastasia
Indrias Putri (Ekonomi – Manajemen, Universitas Gunadarma)
TAHUN
: 2011
.
LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa
ini persaingan bisnis sudah semakin ketat. Untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaan perlu merencanakan strategi pemasarannya. Hal yang paling mendasar
dalam strategi pemasaran adalah pemahaman tentang konsep pemasaran, dimana
kepuasan konsumen adalah titik pusatnya. Apabilan konsumen puas dengan apa yang
konsumen dapatkan, maka konsumen akan menjaga loyalitasnya kepada perusahaan.
Jadi untuk dapat bertahan dan mencapai tujuan umum perusahaan yaitu laba, maka
perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk atau jasanya agar konsumen
merasa puas.
Kepuasan
Konsumen adalah suatu kondisi dimana keinginan, harapan dan kebutuhan konsumen
dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan apabila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Pengukuran kepuasan konsumen merupakan
salah satu elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih
efisien dan juga lebih efektif. Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap
suatu pelayanan yang disediakan pleh perusahaan, maka pelayanan tersebut dapat
dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting
bagi pelayanan publik.
.
MASALAH
Berdasarkan
hal-hal yang tersebut diatas, maka pokok masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Adakah kaitan antara kepuasan konsumen dengan mutu atau strategi pemasaran?
2.
Adakah faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen?
.
TUJUAN
Berikut
adalah tujuan dari penelitian :
1.
Untuk mengetahui apakah konsumen puas dengan makanan yang di sajikan oleh
Kantin Bunga.
2.
Untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi loyalitas dan kepuasan
konsumen
3.
Untuk mengetahui apa saja faktor tersebut dapat mempengaruhi loyalitas
konsumen?
.
HASIL DAN KESIMPULAN
Loyalitas
konsumen adalah suatu pembelian ulang yang dilakukan oleh seorang pelanggan
karena komitmen pada suatu merk atau perusahaan.
Ada
dua faktor yang mempengaruhi suatu konsumen untuk loyal:
1. faktor harga sesorang tentu akan memilih
perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara
pilihan yang ada
2. faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa
menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang
lain
Konsumen
yang membeli makanan dari Kantin Bunga sebagian besar mendapat informasi dari
sekitar. Setelah mengkonsumsi atau melakukan pembelian, maka konsumen akan
memberikan penilaian yang dapat berupa kepuasan maupun ketidakpuasan konsumen.
Hasil dari kepuasan atau ketidakpuasan tersebut berdampak kepada Loyalitas
Konsumen, dan hampir semua konsumen yag pernah mengkonsumsi makanan dari Kantin
Bunga menyatakan Puas dengan rasa masakan dan juga pelayanan kantin Bunga.
Konsumen yang puas biasanya akan melakukan pembelian ulang, sedangkan konsumen
yang tidak puas akan melakukan evaluasi dengan menganalisis kembali faktor-
faktor apa saja yang menyebabkan ketidakpuasan tersebut. Konsumen yang puas dan
melakukan pembelian berulang-ulang akan berpotensi menjadi pelanggan yang
loyal.
Loyalitas
sebagai suatu kondisi dimana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu
merk, mempunyai komitmen pada merk tersebut, dan bermaksud untuk meneruskan
pembeliannya dimasa mendatang. Sehingga loyalitas konsumen dapat diartikan
kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa. Loyalitas
konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasaan konsumen dalam
menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Loyalitas
sebagai bukti konsumen yang selalu menjadi pelanggan, memiliki sikap positif
yang loyal terhadap perusahaan
SARAN
Untuk
lebih meningkatkan pelanggan “Kantin Bunga”, pemilik bisa mencoba unutuk
menyajikan variasi menu baru. Selain itu pemilik juga bisa meluaskan ruangan
makan Kantin Bunga agar makin banyak konsumen yang datang. Pelayan yang baik
harus tetap di jaga karena itu merupakan salah satu faktor loyalnya para
konsumen terhadap Kantin Bunga
TEMA
: Loyalitas Konsumen
JUDUL
: PENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY (KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI
KOTA DENPASAR)
PENGARANG
: GEDE RIANA (Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen; Universitas
Udayana, Denpasar)
TAHUN
: 2008
.
Latar Belakang
Untuk
melakukan kegiatan sehari-hari tentunya manusia sangat membutuhkan air, mulai
dari makan, minum, mandi, dan segala keperluan lain. Khususnya untuk keperluan
makan dan minum, masyarakat kini ditawarkan dengan berbagai merek air minum
yang memang sangat dibutuhkan mengingat air sumur atau air tanah di kawasan
ibukota tidak layak miunm.
Separuh dari tubuh manusia adalah cairan, oleh karena itu jika saja dalam sehari manusia kekurangan cairan maka sistem pencernaan,ginjal hingga otak tidak mampu bekerja secara maksimal.
Separuh dari tubuh manusia adalah cairan, oleh karena itu jika saja dalam sehari manusia kekurangan cairan maka sistem pencernaan,ginjal hingga otak tidak mampu bekerja secara maksimal.
Ditengah-tengah
kondisi ibukota yang kondisi air tanahnya semakin memprihatinkan, sejak tahun
1973 AQUA konsisten dengan kualitasnya membantu seluruh masyarakat Indonesia
untuk lebih sehat.
Di dunia kesehatan, terbukti air mineral yang bersih mampu menyehatkan dibanding minuman rasa. Oleh karena itu produk AQUA harus dikembangkan demi tercapainya masyarakat yang sehat. Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih oleh PT. Aqua. Puluhan tahun berjuang untuk meyakinkan bahwa AQUA adalah yang terbaik
Di dunia kesehatan, terbukti air mineral yang bersih mampu menyehatkan dibanding minuman rasa. Oleh karena itu produk AQUA harus dikembangkan demi tercapainya masyarakat yang sehat. Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih oleh PT. Aqua. Puluhan tahun berjuang untuk meyakinkan bahwa AQUA adalah yang terbaik
.
MASALAH
Dari
hal tersebut diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Apakah variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer brand characteristic secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadapbrand loyalty pada konsumen air minum Aqua ?
2.
Apakah variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer–brand characteristic secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brandloyaltypada konsumen air minum Aqua serta
variabel mana yang berpengaruh dominan ?
.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel brand characteristic,
company characteristic, dan consumer – brand characteristicterhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua.
2.
Untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel brand characteristic, company
characteristic, dan consumer–brand
characteristic terhadap brand loyaltypada konsumen air minum Aqua serta variabel
yang dominan berpengaruh
.
Kesimpulan
1.
Secara bersama-sama variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic,
company characteristic, dan consumerbrand characteristic mempengaruhi brand loyalty.
2.
Secara parsial variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic,
company characteristic, dan consumer – brand characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty.
.
Saran
Upaya
peningkatan kepercayaan konsumen terhadap brand characteristictersebut dapat dilakukan melalui peningkatan
intensitas kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat.
|
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mnurut Gremler dan Brown
(dalam Ali Hasan, 2008:83) bahwa loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang
tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunyai komitmen
dan sikap yang positif terhadap perusahaan jasa, misalnya dengan
merekomendasikan orang lain untuk membeli. Perilaku konsumen merupakan
suatu aspek penting yang harus diperhatikan dalam memenuhi dan melayani
kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Sumarwan (2003), perilaku konsumen
merupakan kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan
tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan
produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
Perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas
masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, penggunaan atau
mengatur barang-barang dan jasa (Nugroho, 2002). Menurut Mangkunegara (2002),
perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan
dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang ekonomis yang dapat dipengaruhi
lingkungan. olah karena itu pengarang disini akan menganalisis dari tiga jurnal
yaitu, "analisis kepuasan dan loyalitas pelanggan pada rumah makan sederhana
mbak sum" , " analisis dan loyalitas konsumen terhadap tingkat
penjualan dikantin bunga" dan "pengaruh trust in a brand terhadap
brand loyality (konsumen air minum aqua di kota denpasar" untuk mengetahui
pengaruh tingkat loyalitas terhadap perilaku konsumen indonesia.
masalah
1. pengaruh rasa terhadap
loyalitas konsumen
2. Adakah faktor yang
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen?
tujuan
1. untuk mengetahui apakah
rasa suatu barang atau makanan mempengaruhi loyalitas
2. untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen
kesimpulan
1. ternyata tingkat rasa
suatu barang atau makanan dapat mempengaruhi loyalitas konsumen
2. faktor yang mempengaruhi
:
1.
faktor
harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya
menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
2.
faktor
kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk
berpindah ke perusahaan atau merk yang lain
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori
Perilaku konsumen merupakan suatu aspek penting yang harus diperhatikan dalam memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Sumarwan (2003), perilaku konsumen merupakan kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, penggunaan atau mengatur barang-barang dan jasa (Nugroho, 2002). Menurut Mangkunegara (2002), perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. olah karena itu pengarang disini akan menganalisis dari tiga jurnal yaitu, "analisis kepuasan dan loyalitas pelanggan pada rumah makan sederhana mbak sum" , " analisis dan loyalitas konsumen terhadap tingkat penjualan dikantin bunga" dan "pengaruh trust in a brand terhadap brand loyality (konsumen air minum aqua di kota denpasar" untuk mengetahui pengaruh tingkat loyalitas terhadap perilaku konsumen indonesia.
Penelitian terdahulu
Jadi kesimpulan sementara
dari jurnal-jurnal diatas adalah
· Pelayanan
merupakan faktor yang mempengaruhi keloyalitasan konsumen
· Harga
mempengaruhi loyalitas konsumen
· Brand
mempengaruhi loyalitas konsumen
hipotesis
Secara parsial
variabel trust in a brand yang meliputi brand
characteristic, company characteristic, dan consumer – brand
characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty.
Dan faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang
menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada serta ada
beberapa kriteria yang menurut palanggan telah memuaskan yaitu:
· Jam
buka pkl 06.00 sampai dengan 21.00 (bersifat empati)
· Layanan
delivery pada menu catering (bersifat empati)
· Harga
yang saat ini ditawarkan (bersifat empati)
· Panyajian
makanan yang sesuai dengan pesanan (bersifat daya tanggap)
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Data Sekunder (Secindary
Data)
Data sekunder merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip
(data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Sebelum proses pencarian
data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan terlebih
dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut: 1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan
masalah yang akan diteliti? 2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan?
Identifikasi data sekunder yang kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam
pencarian dan penghematan waktu serta biaya.
Data sekunder dapat
dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Pemahaman
Masalah:Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami
masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan
penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau
data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk
memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita
gunakan sebagai masalah penelitian.
b. Penjelasan Masalah: Data
sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih
operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang
tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang
mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami
persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik
mengenai pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti
c. Formulasi Alternative-Alternative
Penyelesaian Masalah yang Layak
Sebelum kita mengambil
suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain. Data
sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang
mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin
banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi
jauh lebih mudah.
d. Solusi Masalah:
Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan
mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi
permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan
mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.
Data Primer (Primary
Data)
Data primer merupakan
sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media
perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual
atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau
kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data
primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi.
Metode Survei (Survey
Methods)
o
Metode
survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan
lisan dan tertulis.
o
Metode
ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek
(responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.
o
Data
yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi
pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau
mengungkapkan ide-ide.
o
Umumnya
digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subjek.
o
Teknik
yang digunakan adalah (1) wawancara, dan (2) kuesioner.
Wawancara (Interview)
o
Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian.
o
Teknik
wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan
responden.
o
Data
yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks,
sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan
kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden.
o
Teknik
ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis atau sejenis
pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan
penerjemahan.
o
Teknik
wawancara dapat dilakukan dengan (1) melalui tatap muka dan (2) melalui
telepon.
data jurnal
Jurnal 1
Dalam era globalisasi
persaingan bisnis sangat tajam, baik di pasaran domestik maupun internasional.
Banyaknya persaingan bisnis yang sama menjadi perhatian khusus bagi sang
pemilik usaha, salah satu contohnya adalah warung makan sederhana mbak Sum.
Karena sang pemilik ingin agar usaha warung sederhananya bertahan lama sehingga
pemilik berusaha mencari solusi untuk mewujudkan impianya.
Hal utama yang biasa
diperhatikan dan diprioritaskan adalah dengan membuat strategi pemasaran yang
disesuaikan dengan bauran pemasaran (Marketing Mix). Jika
pelanggan terpuaskan maka mereka akan berpikir untuk kembali ke rumah makan
tersebut di lain kesempatan mungkin dengan kerabat atau koleganya (pembelian
ulang / loyalitas). Oleh karena itu sebagai usaha yang bergerak pada usaha
rumah makan, maka perusahaan harus memberikan pelayanan yang optimal untuk
meningkatkan keloyalitasan konsumen terhadap rumah makan sederhana Mbak Sum
Jurnal 2
Dewasa ini persaingan bisnis
sudah semakin ketat. Untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan perlu
merencanakan strategi pemasarannya. Hal yang paling mendasar dalam strategi
pemasaran adalah pemahaman tentang konsep pemasaran, dimana kepuasan konsumen
adalah titik pusatnya. Apabilan konsumen puas dengan apa yang konsumen
dapatkan, maka konsumen akan menjaga loyalitasnya kepada perusahaan. Jadi untuk
dapat bertahan dan mencapai tujuan umum perusahaan yaitu laba, maka perusahaan
perlu memperhatikan kualitas produk atau jasanya agar konsumen merasa puas.
Kepuasan Konsumen adalah
suatu kondisi dimana keinginan, harapan dan kebutuhan konsumen dipenuhi. Suatu
pelayanan dinilai memuaskan apabila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan
dan harapan konsumen. Pengukuran kepuasan konsumen merupakan salah satu elemen
penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan juga
lebih efektif. Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang
disediakan pleh perusahaan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak
efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan
publik
Jurnal 3
Untuk melakukan kegiatan
sehari-hari tentunya manusia sangat membutuhkan air, mulai dari makan, minum,
mandi, dan segala keperluan lain. Khususnya untuk keperluan makan dan minum,
masyarakat kini ditawarkan dengan berbagai merek air minum yang memang sangat
dibutuhkan mengingat air sumur atau air tanah di kawasan ibukota tidak layak
miunm.
Separuh dari tubuh manusia adalah cairan, oleh karena itu jika saja dalam sehari manusia kekurangan cairan maka sistem pencernaan,ginjal hingga otak tidak mampu bekerja secara maksimal.
Separuh dari tubuh manusia adalah cairan, oleh karena itu jika saja dalam sehari manusia kekurangan cairan maka sistem pencernaan,ginjal hingga otak tidak mampu bekerja secara maksimal.
Ditengah-tengah kondisi
ibukota yang kondisi air tanahnya semakin memprihatinkan, sejak tahun 1973 AQUA
konsisten dengan kualitasnya membantu seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih
sehat.
Di dunia kesehatan,
terbukti air mineral yang bersih mampu menyehatkan dibanding minuman rasa. Oleh
karena itu produk AQUA harus dikembangkan demi tercapainya masyarakat yang
sehat. Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih oleh PT. Aqua.
Puluhan tahun berjuang untuk meyakinkan bahwa AQUA adalah yang terbaik
BAB IV
PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Penyajian
dalam bentuk tabel relatif lebih mudah dan sering digunakan untuk menyajikan
variabel penelitian yang akan dideskripsikan. Dalam hal ini, data pada variabel
penelitian dirangkum dan disajikan dalam tabel (yang berkomposisi baris dan
kolom). Secara teknis, penyajian data dalam bentuk tabel dimaksudkan untuk
memudahkan dalam perbandingan data numerik. Meskipun tidak ada aturan
standarnya, kolom-kolom pada tabel sebaiknya adalah item yang ingin
diperbandingkan. Biasanya, jika dianggap relevan, tabel ditutup dengan jumlah
pada kolom dan/atau baris. Hasil pengolahan data yang berupa numerik atau dalam
bentuk angka dapat disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang.
Tabel
Jenis Kelamin
|
Tingkat Pendidikan
|
Total
|
||
Rendah
|
Menengah
|
Tinggi
|
||
Laki-laki
|
75
(60,48%)
|
35
(28,23%)
|
14
(11,29%)
|
74
(100%)
|
Perempuan
|
35
(44,87%)
|
12
(15,39%)
|
31
(39,74%)
|
78
(100%)
|
Total
|
110
(54,46%)
|
47
(23,27%)
|
45
(22,28%)
|
202
(100%)
|
Kategori
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Laki-laki
|
125
|
62,5
|
Peempuan
|
75
|
37,5
|
Jumlah
|
200
|
100
|
analisis
ternyata tingkat rasa suatu barang bisa mempengaruhi perilaku kudatangan konsumen, faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang lain
ternyata tingkat rasa suatu barang bisa mempengaruhi perilaku kudatangan konsumen, faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang lain
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pengumpulan data merupakan
salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian dan dilakukan setelah
peneliti selesai membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan
diteliti. Pengambilan data primer dalam survei menggunakan kuesioner. Secara
teori proses pengambilan data memegang peranan penting dalam menentukan
validitas hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam teori validitas, hasil riset
tidak akan mempunyai validitas tinggi, jika peneliti melakukan kesalahan dalam
pengambilan data yang secara tekni disebut data collection error. Kesalahan
dalam pengambilan data primer akan berakibat secara langsung dalam hasil
analisa yang tidak sesuai dengan masalah yang akan dijawab sehingga hasil studi
akan menghasilkan kesimpulan yang salah.
Sebelum kita mengambil
suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain. Data sekunder
akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung
dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya
informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh
lebih mudah.
Data sekunder disamping
memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data
sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak
jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya
didasarkan pada data sekunder saja.
jadi pada intinya, hasil
penelitian yang saya lakukan adalah
1. ternyata tingkat rasa
suatu barang atau makanan bisa mempengaruhi perilaku loyalitas konsumen
2. faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
3. faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang lain
2. faktor harga sesorang tentu akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang murah diantara pilihan yang ada
3. faktor kebiasaan sesorang yang telah terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau merk yang lain
Daftar Pustaka
http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/
http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/11/10/definisi-loyalitas-pelanggan/
http://lachataa.wordpress.com/2011/09/24/tugas-metode-riset-1/
http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/11/10/definisi-loyalitas-pelanggan/
http://lachataa.wordpress.com/2011/09/24/tugas-metode-riset-1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar