Pengaruh Individu adalah tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak . tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang mengurangi melalui prilaku yang mereka harapankan akan memenuhi kebutuhan mereka dan demikian akan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan.
Kebutuhan
Setiap
  orang mempunyai berbagai kebutuhan : beberapa darinya adalah kebutuhan
  sejak lahir yang lain adalah yang diperoleh kemudian. Kebutuhan dasar
  bersifat fisiologis meliputi kebutuhan makan, minum, air, udara,  
pakaian semua itu dibutuhkan untuk meneruskan kehidupan biologis.
Kebutuhan perolehan adalah
  kebutuhan yang kita pelajari sebagai jawaban terhadap kebudayaan atau 
 lingkungan kita. Ini dapat mencakup kebutuhan untuk memperoleh  
penghargaan diri, martabat, kasing saying, kekuasaan karena kebutuhan  
perolehan biasanya bersifat psikologis.
Sasaran
Sasaran dalah hasil yang diinginkan dari prilaku yang didorong oleh pengaruh individu, semua perilaku berorentasi pada sasaran.
Sasaran umum- yaitu, kelas atau
  kategori sasaran umum yang dipandang konsumen sebagai cara untuk  
memenuhi kebutuhan mereka. Jika seseorang mengatakan kepada orangtua nya
  bahwa ia ingin memperoleh gelar sarjana, ia sudah menyatakan sasaran  
umum.
Pengaruh Positif Dan Negatif
Arah
  pengaruh dapat positif atau negative. Kita dapat mersakan adanya 
tenaga  pendorong kea rah atau menjauhi/ menghindar obyek atau keadaan  
tertentu. Sebagai contoh seseorang mungkin terdorong pergi ke restoran  
tertentu karena kebutuhan akan lapar, dan meninggalkan alat angkutan  
sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan keselamatan.
Sasaran
  juga dapat positif atau negative. Sasaran positif adalah sasaran yang 
 menjadi arah bagi perilaku: jadi sasaran sering disebut obyek yang  
didekati. Sasaran negatif adalah sasaran yang dihindario oleh perilaku, 
 dan disebut obyek yang dijauhi.
Motif Rasional Versus Emosional
Beberapa
  pakar perilaku konsumen membedakan antara apa yang dinamakan Motif  
Rasional dan Motif Emosional. Mereka menggunakan istilah rasionalitas  
dalam pengertian ekonomi tradisional, yang menganggap bahwa para  
konsumen berprilaku rasional jika mereka secara teliti mempertimbangkan 
 semua alternative dan memilih alternative yang memberikan kegunaan yang
  terbesar kepada mereka.
Asumsi
  yang mendasari perbedaan ini adalah bahwa criteria subyektif atau  
emosional tidak memaksimumkan kegunaan atau kepuasaan. Tetapi, masuk  
akal jika diasumsikan bahwa para konsumen selalu berusaha memilih  
berbagai alternative yang, menurut pandangan mereka, membantu  
memaksimumkan kepuasan. Jelas, penilaian kepuasan merupakan proses yang 
 sangat pribadi, yang didasarkan pada struktur kebutuhan orang itu  
sendiri, maupun pada pengalaman perilaku dan social diwaktu yang lalu.
Kebutuhan dan sasaran berbeda-beda Antar-Individu
Orang
  tidak dapat menyimpulkan dengan tepat berbagai motif dari perilaku.  
Orang – orang yang mempunyai kebutuhan yang berbeda mungkin mengusahakan
  pemenuhan dengan cara memilih sasaran yang sama : orang – orang dengan
  sasaran yang sama mungkin mencari pemenuhan melalui sasaran yang 
berbeda  .
Demikian
  pula, kelima orang itu mungkin didorong oleh kebutuhan yang sama  
(misalnya, Kebutuhan ego) untuk mengusahakan pemenuhan dengan berbagai  
cara. Yang pertama mungkin untuk mencari kemajuan dan pengakuan melalui 
 karier  professional : yang kedua mungkin aktif dalam organisasi  
politik: yang ketiga mungkin ikut dalam pertandingan marathon boston:  
yang keempat mungkin mengambil pelajaran dansa professional: dan yang  
kelima mungkin mencari perhatian dengan memonopoli diskusi di kelas.
Sumber :  WWW. Prenhall.com/schiffman
Perilaku Konsumen Edisi ketujuh Leon Schiffma
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar