Rabu, 27 Maret 2013

Perdagangan Bebas ASEAN-China Ancam Ketahanan Nasional


Perdagangan Bebas ASEAN-China Ancam Ketahanan Nasional

 Implementasi perdagangan bebas ASEAN (termasuk RI) dengan China dapat merusak tatanan fondasi ekonomi negara, yang pada giliran berikutnya mengancam ketahanan nasional. Implementasi perdagangan bebas dengan negara-negara anggota Asean dengan China mestinya telah disosialisasikan sejak 2004. Termasuk persiapan infrastruktur dan kesiapan di bidang produk-produk domestik.
Jika ditinjau kembali ke belakang, penandatanganan tersebut dapat dianggap melanggar konstitusi NKRI, karena tidak melihat kepada kepentingan nasional. Fayakhun Andriadi mengemukakan, penandatanganan perdagangan bebas antara Asean dengan China akan mematikan industri nasional maupun lokal sehingga menyebabkan melonjaknya pengangguran di Indonesia.
Implementasi Perjanjian Perdagangan Bebas antara ASEAN, termasuk Indonesia dengan China merupakan kebijakan yang kurang memperhatikan kepentingan nasional. Karena itu, Fayakhun Andriadi akan menggalang kekuatan guna mendorong revisi atau peninjauan sejumlah hal dalam kerja sama perdagangan bebas itu. Dengan demikian, perjanjian itu tidak memicu situasi ‘chaos’ dalam dunia perdagangan domestik khususnya, yang berimbas kepada beragam problematik krusial di bidang lainnya, termasuk politik serta ketahanan nasional umumnya.



TRAGEDI TEROWONGAN MINA


TRAGEDI TEROWONGAN MINA

Musim haji telah tiba. Jutaan umat muslim dari seluruh penjuru dunia kembali berkumpul di tanah suci untuk menunaikan salah satu rukun iman dalam agama islam, yakni Ibadah Haji.
            Ingatkah/ tahukah anda bahwa dalam sejarah pelaksanaan Ibadah Haji, pernah terjadi tragedy pada tahun 1990di sebuah terowongan mina?
           Mina adalah sebuah lembah di kota padang pasir yang terletak 5 KM sebelah timur kota Mekkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah. Mina mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah Haji seluruh dunia. Tenda-tenda itu tetap berdiri meski musim haji tidak berlangsung.Mina paling di kenal sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan lempar Jumrah dalam ibadah haji.
            Mina di datangi oleh jamaah haji pada tanggal 8Dzhulhijah atau sehari sebelum Wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal disini sehari semalam. Dan pada tanggal 9 Dzhulhijah jamaah haji berangkat ke Arafah.
            Jamaah haj datang lagi ke mina setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah untuk melempar jumrah. Tempat atau lokasi melempar jumrahada 3 yaitu: jumrah Aqabah, Jumrah Wusta, dan Jumrah Ula. Di mina jamaah haji waib melaksanakan mabit (bermalam) yaitu malam tanggal 11,12 Dzulhijah Bagi jamaah haji yang melaksanakan nafar Awal , atau malam tanggal 11,12,13 Dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani (melempar jumrah sampai 3 hari).
            Pada tanggal 2 juli 1990, ibadah haji diwarnai kabar duka dari Mekkah, yaitu tewasnya 1.426 orang jamaah haji akibat saling injak di terowongan Haratul Lisan, Mina. Dari seluruh korban tersebut, sebanyak 649 jamaah asal Indonesia menjadi korban insiden maut tersebut. Itu terjadi karena jamaah, baik yang akan pergi melempar jumrah maupun yang pulang berebutan dari dua arah untuk memasuki satu-satunya terowngan yang menghubungkan tempat jumrah dan Haratul Lisan. Karena ingin mendapatkan yang Afdhal atau utama dalam ibadah nya. Kekacauan itu berubah menjadi tragedy. Mereka berdesakan, berimpitan, dan lalu berguguran. Puluhan orang telah berjatuhan, tapi dorongan massa seolah tak peduli. Desakan terrasa semakin kuat karena massa di belakang tidak tahu apa yang terjadi dan terus merangsek.
            Petugas keamanan Arab Saudiyang jumlah nya tak memmadai tak mampu berbuat banyak.ribuan anggota jamaah  bahkan mulai naik lewat pintu barat, yang seharusnya  menjadi pintu keluar. Tak ayal, massa yang saling terdorong  mngakibatkan banyak yang terjatuh lalu terinjak-injak. Kepanikan semakin menjadi-jadi. Mereka yang terngah tergencet, sementarayang pnggir terjepit dip agar dan bahkan terlempar ke lantai bawah ketika pagar jebol. Setelah melayang 6 meter ke bawah, mereka menimpa jemaah di lantai satu. Gema basmalah  dan takbir kini bercampur dengan rintihan, teriakan, dan lolongan kesakitanjemaah yang terdesak, tersikut, jatuh, terimpit, tertimpa, dan terinjak jemaah lainnya.
            Akibat terpaan cuaca di Mekkah yang kurang bersahabat, banyak yang menjadi korban dalam tragedy tsb. Keesokan hari nya, ambulans dan mobil-mobil polisi terlihat sibuk menyingkirkan orang-orang dari lokasi musibah untuk meudah kan upaya penyelamatan. Jenazah-jenazah terpaksa di tumpuk-tumpuk di atas truk karena kurangnya ambulans. Bahkan jemaah yang terluka pun terpaksa ikut di evakuasi ke rumah sakit menumpang truk yang penuh dengan tumpukan jenazah.
             Kini di tengah semua perdebatan tanpa akhir tentang siapa yang harus bertanggung jawab, serta iringan derai air mata saudara, anak, istri, teman dan kerabat di Tanah Air, jenazah para korban di kebumikan di Ma’la. Di pekuburan khusus jemaah haji di kawasanJkfariyah, Mekkah. Bersama jenazah-jenazah lainnya dari seluruh dunia beristirahat dengan tenang. Cita-cita mereka untuk memenuhi panggilan Allah telah terkabul.
           

Perbedaan Karangan


Perbedaan Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Karangan di bagi menjadi 2 jenis yaitu:
- karangan ilmiah
- karangan non ilmiah.

Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
-          Memberi penjelasan
-          Memberi komentar atau penilaian
-          Memberi saran
-          Menyampaikan sanggahan

Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.

2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.

3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.






Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:
  1. Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
  2. Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
  3. Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
  4. Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
  5. Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
  6. Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
  7. Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

Macam-Macam Karya Ilmiah

- Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
- Tesis adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu
.- Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.

Sikap Ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :

1)    Sikap ingin tahu
2)    Sikap kritis
3)    Sikap obyektif
4)    Sikap ingin menemukan
5)    Sikap menghargai karya orang lain
6)    Sikap tekun
7)    Sikap terbuka

Syarat Karangan Ilmiah
Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
  1. penulisannya berdasarkan hasil penelitian;
  2. pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta;
  3. karangan itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya;
  4. baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode
    tertentu;
  5. bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir (dihindarkan dari penggunaan bahasa yang maknanya bersifat konotasi/ambigu).
Melihat persyaratan di atas, seorang penulis karangan ilmiah hendaklah memiliki
ketrampilan dan pengetahuan dalam bidang :
  1. Masalah yang diteliti,
  2. Metode penelitian,
  3. Teknik penulisan karangan ilmiah,
  4. Penguasaan bahasa yang baik.
Karangan non ilmiah

Karangan non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Contoh karya tulis non-ilmiah yaitu cerpen, puisi, novel, komik.

Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
-         -  Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
-        - Fakta yang disimpulkan subyektif,
-          - Gaya bahasa konotatif dan populer,
-        -  Tidak memuat hipotesis,
-         -  Penyajian dibarengi dengan sejarah,
-         -  Bersifat imajinatif,
-        -  Situasi didramatisir,
-        -  Bersifat persuasive
-          - Tanpa dukungan bukti



Karya non ilmiah bersifat :
  1. Emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi,
  2. persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative,
  3. deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
  4. jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Contoh karangan non ilmiah
  1. Cerpen.
    Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
  2. Dongeng.
    Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.
  3. Roman.
    Sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
  4. Novel.
    Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita.
  5. Drama.
    Suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
 Karangan Semi-Ilmiah
Karangan Semi-Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya-pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangan semi ilmiah memang masih banyak digunakan misalnya dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.
Bentuk Karangan Semi-Ilmiah
  1. Artikel
  2. Editorial
  3. Opini
  4. Feuture
  5. Reportase
  6. Manga

Ciri – ciri Karangan Semi-Ilmiah
  • Emotif, kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari  keuntungan dan sedikit informasi.
  • Persuasif, penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
  • Deskriptif, pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
  • Kritik tanpa dukungan bukti.
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi
  • Fakta yang disimpulkan subyektif
  • Gaya bahasa formal dan popular
  • Mementingkan diri penulis
Sumber :
wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/karangan-ilmiah-karangan-semi-ilmiah-dan-karangan-non-ilmiah/
http://sellyinthewords.blogspot.com/2012/03/perbedaan-karangan-ilmiah-semi-ilmiah.html
http://nadiachya.blogspot.com/2012/04/perbedaan-antara-karangan-ilmiah-non.html
.